5 April, 2010..
Perkenankan aku menceritakan sedikit dari kisahku .
Mungkin aku hanyalah seorang gadis yang masih terlalu belia untuk merasakan ini .
Tapi bukan berarti aku tak berhak kan ?
Aku mungkin hanya satu dari berjuta gadis SMP yang telah merasakan jalan yang berwarna . Aku sering sekali mendengar pepatah-pepatah tentang cinta . Kebencian merupakan awal dari cinta , cinta dapat terjadi jika telah terbiasa , hingga cinta baru akan terasa kedalamanya setelah adanya perpisahan . Pepatah-pepatah itu tidak begitu aku resapi maknanya karna aku merasa cinta hanyalah hal biasa yang tak akan mempengaruhi hidup seseorang . Cinta hanyalah sebuah rasa . Itu memang benar , namun ketika aku berpikiran seperti itu , aku belum merasakan cinta itu . Bisa dibilang saat itu aku sok tau .
Tapi semua berubah drastis , kata-kata ku terpatahkan , semenjak aku mengenal dia dan cintanya . Aku belajar banyak darinya . Bahwa menghargai perasaan orang adalah hal yang sangat inti . Belajar bersahabat dengan dunia yang tak selamanya membuat kita tertawa . Dari situ , aku terkesan dengan caranya yang menakjubkan untuk mengajariku berbagai hal yang berarti . Tetapi , aku takut akan rasaku ini . Karna dulu , aku pernah membuat kesalahan yang fatal . Dan jika masalaluku terungkap , aku yakin itu akan merusak keadaan . Dan membuat hidupku tak akan seperti ini lagi . Aku tak pernah rela jika kisah ini berakhir miris . Namun aku juga tak mampu untuk terus menyimpan kebohongan ini . Aku memutuskan untuk memberitaunya . Walau aku tak yakin dia menerimanya . Tetapi , apa yg kau fikirkan kawan ? Dia hanya mengatakan ..
" Udahlah lupain aja , aku gak mau kamu gini terus . Ketawa dong . Yahyahyah "
Sambil menggenggam tanganku . Kawan , taukah engkau ? Aku tak mampu berkata apa-apa lagi . Aku begitu terhentak dengan sikapnya itu . Membuatku semakin jatuh cinta lebih dalam dan dalam padanya . Dia begitu tulus . Aku juga semakin merasa sangat berdosa telah melakukan hal yang amat sangat bodoh . Aku bertekad untuk menebus semua kesalahanku dimulai dari detik itu .Hari berganti hari , belum lama setelah aku mengakui kebodohan yang luar biasa tersebut . Entah apa yang mempengaruhinya atau menyadarkannya untuk menggunakan akal fikiran sehatnya .
Yang telah aku robek ketulusannya . Dia mengatakan hal yang buatku tak menyangka .
Baru saja dia mengatakan memaafkan dan melupakan salahku . Tapi , dia malah meninggalkan aku . Membiarkan aku jatuh tanpa dibangkitkan kembali .
Tanpa uluran tanganya , hingga saat ini aku masih jatuh dan semakin terluka berat . Yang aku bisa lakukan mungkin hanya bisa berharap dan berdoa . Namun itu sampai kapan ? Kini aku terus mencari sekecil apapun serpihan untuk menyusun kembali retakan lukanya . Agar dapat kembali . Karna aku telah begitu mempercayainya menjadi bagian hidup terpenting bagiku . Aku kini terus berjuang , sembari melawan kenyataan yang menggerogoti tubuhku . Yang membuat nafasku semakin pendek . Aku selalu berdoa agar aku dapat ditemani harapku untuk melewati sisa hariku kini . Lantunan-lantunan mantra suci terus bergema .
Namun aku tetap merasa kosong .
Ntah sampai kapan ..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar