Ini Harusnya dinamakan Akhir


Aku merindu bulan berotasi dijalannya tanpa harus memotong asa senja
Aku mendamba kilaunya cahaya yang terpapar bersama jutaan galaksi
Dan aku..
Berharap agar bulan tak lagi berkhianat dengan pagi

Boleh bilang jikalau jantung ini melemah bila terdengar sayup - sayup gema pengharapan?
Nistakah raga yang terkandung berjuta calon penerus ini sekiranya ia bermohon?
Jika memang semua masih terdengar salah, lantas apa yang harus ia lakukan?

Raga ini terlalu rapuh untuk tetap tegak berdiri dikala hujan dan terik bersahutan
Jadi, apa yang harusnya dilakukan?
Salahkah semesta bila ia hanya meminta doanya terjawab?

Salahkah ia mengiris hati dikala dunia menjulurkan lidah?
Tersenyumkah yang harus? Jadi, pesakitan mengajarkan kemunafikan?

Semua sempat terlintas. Tidak kupungkiri.
Tuhan tak pernah terlibat kasus terlilit hutang, bung!
Tunggu sajalah!

Kau mungkin perlu kacamata lebih dari tiga dimensi
Agar kenyataan mencolok matamu lebih keras
Agar tak ada tangisan dari sana..

Percayalah, ini Pasti Indah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar