Adil?

Jadi ini akhir? Kenapa masih terasa seperti mimpi buruk? Jika sepi ini tak akan berbalas, dimana kusimpan rasa maluku dulu? Semua berubah, yang kutahu tak lagi kutahu. Terdengar seperti lawakan. Tapi mengapa semua terlihat begitu meyakinkan bahwa ini fakta? Baiklah, aku merangkak pulang dengan luka yang kembali terukir dibahuku. Namun, mengapa semua waktuku dulu kau buang sia - sia? Kenapa dulu kita sebut itu cinta. Jadi, kemana perginya impian sunyi yang dulu dirancang dengan jemari usang kita? Apa aku tak diperkenankan untuk mempercayai konsep hidup bahagia selamanya? Sekarang kenapa aku masih saja tersangkut disini bersingut seakan melumpuhkan sendiri. Dan mungkin aku yang lagi salah, yang lagi hina dimanapun akan bersenandung pijaknya. Layaknya menghidupkan bara api ketika hujan, semua terasa pilu dan lucu. Kenapa kau selalu menang?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar